Senin, 31 Agustus 2009

Wahai Anakku, Kami Menginginkan Pahala Itu

Wahai Anakku, Kami Menginginkan Pahala Itu
Kategori Ibu dan Anak, Ilmu, Keluarga by Ummu Raihanah
http://jilbab.or.id/archives/508-wahai-anakku-kami-menginginkan-pahala-itu/)

Ya Bunayya,..engkau buah hati kami. Padamu tergantung masa depan kami. Dunia kami dan akhirat kami. Hilang letih dan lelah kami ketika melihat engkau beranjak dewasa tumbuh dengan akhlak mulia. Wahai anakku,… engkau hidup di penghujung zaman yang semakin banyak kerusakan dan fitnah yang menyambar setiap detik nafasmu. Jikalah tidak engkau bergantung pada Zat Yang Maha Kuat dan Kuasa pada siapa lagi engkau kan berlari.

Kami tidak perduli melihat para orang tua yang sibuk memilih dunia untuk belahan jiwa mereka. Yang berkorban dengan apa saja agar anak-anaknya berhasil meraih pangkat dan kedudukan di hati manusia. Yang bila mana kami lupa memanggil anaknya dengan nama biasa, maka mereka akan segera tergesa-gesa meralat,.. maaf anak kami adalah seorang dokter panggillah nama depannya dengan jabatannya.

Duhai penyejuk hati yang gundah,… kami menginginkan dunia hanya sebagai bekal untukmu menuju akhirat yang abadi. Karena itu kami tidak kecewa bila mendapati nilai C pada matematikamu atau fisikamu. Tetapi sungguh kami akan menangis dan berduka bila engkau lalai pada perintah Rabbmu.

Duhai penyejuk mata,…. di hari yang semakin mendekati kepunahan. Tak lelah kami mendidikmu dengan Al-Qur’an. Betapa engkau sangat kami inginkan menjadi penghafal dan pengamal Al Qur’an. Siang malam kami bersabar dan tak kecewa membetulkan bacaanmu yang yang tertatih-tatih dan terlupa dari satu ayat Al-Qur’an.
Demikian pula doa senantiasa kami panjatkan untuk kalian agar Allah memberi kemudahan.

Untukmu bunayya,… bersabarlah di hari yang sulit ini. Sungguh engkau akan menikmati jerih payahmu
ketika dewasa nanti.Janganlah engkau lupakan kami dalam doamu .Semoga Allah di kemudian hari, memberi kelapangan pada kubur kami yang sempit nanti.

Ya bunayya,…. engkau pasti kan bertanya, mengapa orang tua kami melakukan hal ini untuk kami? Jawabnya,… karena ia adalah suatu kebiasaan yang telah di wariskan oleh para pendahulu kita(salafus shalih).
Begitu pula telah kami dapati dalam ucapan Nabimu yang mulia shalallahu alaihi wassalam diriwayatkan dari Buraidah bin Hushaib radhiyallahu anhu ia berkata: “Pernah ketika aku sedang berada di sisi Rasulullah shalallahu alaihi wassalam maka aku pernah mendengar beliau bersabda,

“Al-Qur’an itu akan menemui ahlinya pada hari kiamat ketika kubur telah terbelah seperti seorang laki-laki yang berwajah putih berseri. Ia berkata pada laki-laki tadi,”Apakah kamu mengenaliku?” dia menjawab,”Aku tidak mengenalimu” Ia berkata,”Aku adalah temanmu, Al-Qur’an yang dulu selalu membuat kering tenggorokanmu di siang hari dan begadang di malam hari. Dan setiap pedagang tentulah mengharapkan keuntungan dari barang dagangannya, dan kamu pada hari ini mendapatkan keuntungan dari usahamu.”Kemudian di berikan untuknya kerajaan di tangan kanannya dan keabadian (surga) ditangan kirinya, di letakkan mahkota kebesaran di kepalanya, dan dikenakan bagi kedua orangtuanya dua pakaian (teramat indah) yang belum pernah dikenakan oleh penduduk bumi. Keduanya berkata: ”Dengan amalan apa kami bisa memperoleh pakaian seperti ini?” Dikatakan: “Dengan (kesabaran)mu dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu” Kemudian diperintahkan kepadanya, Bacalah (Al-Qur’an) dan naikilah tangga-tangga surga dan masuklah ke kamar-kamarnya” Maka dia terus naik (derajatnya) selama dia membacanya dengan cepat atau dengan cara tartil (perlahan-lahan)” (HR. Ahmad)1

Dan juga dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu yang marfu’ (sampai) kepada Nabi shalallahu alaihi wassalam beliau bersabda,

“…. dan dikenakan kepada kedua orangtuanya dua pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia dan seisinya. Keduanya berkata, “Ya Rabb, Bagaimana kami bisa mendapatkan balasan seperti ini !! dikatakan :”Dengan mendidik Al-Qur’an kepada anak-anakmu” (HR. Ath-Thabrani).2

Wahai bunayya,.. betapa kami menginginkan pahala itu. Kami-pun menyadari tidaklah mudah untuk mendapatkannya. Karena memang segala sesuatu harus diraih dengan kerja keras yang gigih dan kesabaran yang tak bertepi. Lelah dan letih kami akan di hargai-Nya karena Allah Yang Maha Mulia telah berfirman:

“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (39) dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan kepadanya (40) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna” (41). (An-Najm :39-41).

Sungguh kami yakin wahai bunayya,… jika sekiranya para orangtua mengetahui keutamaan dan kedudukan yang tinggi di sisi-Nya karena mengajarkan Al-Qur’an pada buah hati mereka, niscaya mereka akan berlomba-lomba untuk mengajarkan anak-anaknya Al-Qur’an, membimbing mereka untuk selalu membaca, menghayati maknanya dan mengamalkannya dalam kehidupan yang fana ini.

Sumber bacaan :

Tafsir Ibnu katsir jilid 9 , Pustaka Imam ASy-Syafi’i, Jakarta, 2008.
Keagungan Al-Qur’an Al-karim, Syaikh Mahmud Al Dosari, Maktabah Darus salam, Riyadh, 2006.
Murajaah oleh : Ustadz Eko Hariyanto Lc(Abu Ziyad)

Hadits riwayat Ahmad dalam kitab Al-Musnad,
5/238 [↩]
Hadits riwayat Ath-Thabrani dalam kitab Al Ausath, 6/51, hadits no.5764. Syaikh Al-Bani menyebutkan hadits ini dalam kitab Silsilah Hadits Shahih, 6/792, hadits no.2829. [↩]

Sebab-Sebab Turunnya Rizki

Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.

Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

- Takwa Kepada Allah

Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya." (At Thalaq 2-3)

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, "Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya."

Allah swt juga berfirman, artinya,

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. 7:96)

- Istighfar dan Taubat

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,

"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. 71:10-12)

Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan."

Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, "Beristighfarlah kepada Allah", lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Ada lagi yang mengatakan, "Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!" Maka beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah."

Maka orang-orang pun bertanya, "Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar." Beliau lalu menjawab, "Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)

Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

- Tawakkal Kepada Allah

Allah swt berfirman, artinya,

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. 65:3)

Nabi saw telah bersabda, artinya,

"Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.

- Silaturrahim

Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,

"Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi saw, artinya,

"Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.

- Infaq fi Sabilillah

Allah swt berfirman, artinya,

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (QS. 34:39)

Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak."

Juga firman Allah yang lain,artinya,

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. 2:267-268)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, "Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)

- Menyambung Haji dengan Umrah

Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas"ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,

"Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)

Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.

- Berbuat Baik kepada Orang Lemah

Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,

"Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari)

Dhu"afa" (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.

- Serius di dalam Beribadah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,

"Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu" hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.

Al-Sofwah( Sumber: Kutaib "Al Asbab al Jalibah lir Rizqi", al-qism al-ilmi Darul Wathan. )

Kamis, 27 Agustus 2009

Manfaat Kurma Untuk Buka Puasa



Tidak salah lagi, kurma sudah pasti jadi makanan favorit khas Ramadhan. Sebagai makanan pembuka, kurma memang berada di urutan paling atas yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Tapi kita mungkin belum begitu mengetahui ada apa di balik buah kurma itu sebenarnya. Manfaat apa saja yang ada dalam buah kurma sehingga Rasul yang menganjurkan kurma sebagai salah satu menu buka puasa kita?

Sejarah kurma

Kurma berasal dari jazirah Arab (Timur Tengah), dan nama latinnya adalah Phoenix dactilyfera. Dinamakan begitu konon karena memang ada hubungannya dengan burung Phoenix yang bisa bereinkarnasi setiap kali ingin mati—Ini kepercayaan orang Mesir dan Yunani kuno.

Beberapa tahun ini, beberapa peneliti Israel mulai melirik untuk membudidayakan pohon kurma (seperti dilansir LiveScience.com). Israel menanam biji kurma yang usianya sampai 2000 tahun. Sampai sekarang, nih pohon baru setinggi 30 cm. Rencananya sih mereka bakal meneliti DNA pohon itu biar tahu bisa tidak pohon zaman purba memberikan manfaat buat kehidupan modern.

Manfaat kurma

Banyak manfaat kurma yang baru terkuak di zaman ini, khususnya buat kesehatan. Dari Salman ibn 'Aamir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan suci.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Kenapa mesti kurma? Jika kita berbuka puasa, organ pencernaan kita (khususnya lambung) butuh sesuatu yang lembut biar bisa bekerja lagi dengan baik. Jadi makanannya harus yang mudah dicerna dan juga mengandung gula dan air dalam satu makanan. Tidak ada makanan yang mengandung gula dan air yang lebih baik daripada yang disebutkan oleh hadits Rasul. Nutrisi makanan yang paling cepat bisa dicerna dan sampai ke darah itu adalah zat gula, terlebih makanan yang mengandung satu atawa dua zat gula (kalau tidak glukosa, ya sukrosa).

Nah, untuk hal ini kurma adalah makanan yang paling baik. Kurma mengandung zat gula yang tinggi yaitu antara 75-87% dan glukosanya sebanyak 55%, fructose (fraktosa) 45% lebih tinggi dari jumlah protein, minyak dan beberapa vitamin (seperti vitamin A, B2, B12), dan sejumlah zat penting laen kayak kalsium, phosphor, potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng (zinc), florin, nuhas (tembaga), salyolosa, dan sebagainya. Fraktosa bakal diubah jadi glukosa dengan cepat dan langsung diserap oleh organ pencernaan, lantas dikirim ke seluruh tubuh, khususnya ke organ-organ inti seperti otak, syaraf, sel darah merah, dan sel pembersih tulang.

Seperti yang kita ketahui, di ujung puasa kita setiap harinya, glukosa dan insulin dalam darah yang datang ke katup hati akan bergetar. Artinya proses buka puasa kita bakal meminimalisir pemakaian glukosa yang diambil dari organ hati dan sel-sel ujung (seperti otot-otot en sel syaraf) jadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang terkandung dalam gelokogen hati. Saat-saat seperti ini, organ-organ sangat bergantung untuk mendapatkan energi dari CO2 (karbondioksida) kimiawi dan oksida glukosa yang terbentuk dalam hati dari asam amino dan gleserol.

Jadi, melentur dan memanjangnya organ penyerap makanan jadi sangat berarti. Maksudnya, penyerapan glukosa yang cepat di dalam katup pembuluh darah vena di hati akan masuk ke dalam organ hati untuk pertama kalinya, kemudian masuk ke sel otak, organ pencernaan, otot-otot, dan seluruh jaringan tubuh yang laen. Makanya, zat gula itu makanan terbaik buat tubuh karena bisa menghentikan oksidasi karbon kimiawi, memangkas zat-zat berbahaya dalam tubuh, dan bisa meminimalisir lemahnya serta gemetarnya organ pencernaan. Cukup rumit ya?

Dr. Hissam Syamsi Basya dalam tulisannya menjelaskan berdasarkan penelitian biokimia, satu kurma yang kita makan itu mengandung air 20-24%, gula 70-75%, 2-3% protein, 8,5% serat, dab sedikit sekali kandungan lemak jenuhnya (lecithine). Lain lagi dengan kurma mengkel (atau Ruthab) yang mengandung 65-70% air, 24-58% zatgula, 1,2-2% protein, 2,5% serat, dan sedikit mengandung lemak jenuh. Dr. Ahmad Abdul Ra’ouf en Dr. Ali Ahmad Syahhat pernah melakukan penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma, hasilnya? Menakjubkan! Coba lihat:

Jika kita buka puasa dengan kurma ruthab atawa tamar, persentase kandungan zat gula kita akan naik, artinya bisa membantu mengilangkan penyakit anemia (kurang darah). Oya, ruthab itu artinya kurma yang mengkel, yang masih segar, dan juga matang di pohon. Nah, kalo tamar itu kurma matang kering yang banyak terdapat di Indonesia (misalnya yang banyak dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta).
Waktu lambung kosong karena tidak makan seharian, pas buka, lambung, akan lebih gampang mencerna dan menyerap makanan kecil yang mengandung gula, malah lebih cepat dan maksimal lagi.
Kandungan zat gula dalam ruthab dan tamar (tentunya dalam bentuk kimia sederhana) menjadikan proses pencernaan di lambung jadi sangat mudah, soalnya 2/3 zat gula yang ada dalam tamar dan ruthab bisa meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat.
Selain itu, kita juga tidak perlu minum banyak-banyak lagi sewaktu buka jika kita makan ruthab atau tamar, karena sudah mengandung air 65-70%?! Tetapi sangat tidak dilarang untuk minum pun.
Subhanallah. Tidak heran jika Rasulullah menganjurkan kurma sebagai salah satu makanan pembuka puasa kita yang utama. (in/sa/berbagaisumber)

Selasa, 25 Agustus 2009

Baby Face

Part 1 (a)



Part 1 (b)



Part 2 (a)



Part 2 (b)

Tips Memilih Kamera Digital

Kamera Digital mempunyai jenis yang bermacam-macam dan fitur yang terkadang membuat kita bingung untuk memilih sesuai dengan kebutuhan kita. Memilih kamera sebenarnya gampang-gampang susah terutama bagi pengguna yang masuk kategori pemula atau amatir. Oleh karena itu, tips ini sangat berguna bagi calon pengguna kamera sebelum memilih kamera digital yang diinginkan. Berikut beberapa tips sebelum berburu kamera digital.

Resolusi
Gambar digital dibuat oleh titik-titik yang disebut piksel. Resolusi ini merujuk pada banyaknya piksel yang bekerja sama membuat suatu foto. Biasanya ditunjukkan oleh horizontal x vertikal. Resolusi 1280x960 memiliki total 1,2 Megapiksel. Semakin besar resolusi akan memproduksi foto yang juga lebih baik.

Sesuaikan resolusi yang ditawarkan dengan pilihan Anda. Biasanya dalam satu kamera tersedia pilihan resolusi yang berbeda. Jika hanya ingin mengirim foto melalui e-mail, resolusi 640x480 sudah memadai. Tapi jika ingin mencetak sebaiknya pilih resolusi yang lebih besar, agar gambar tidak pecah dan buram.

Pastikan fitur pendukung lainnya
Sebelum membeli, pastikan kamera digital pilihan Anda memilih beberapa fitur pendukung seperti kemampuan memori tambahan. Ini untuk memperbesar gudang penyimpanan foto Anda.

Jika sesekali menginginkan gambar bergerak, pilih kamera yang mendukung video karena beberapa kamera digital ada yang hanya berkemampuan audio saja. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Video atau audio?

Selain itu perhatikan kemampuan zoom yang ditawarkan. Optical zoom menjadi pusat perhatian ketimbang digital zoom, si peranti kunak yang menyediakan fasilitas croppping dan memperbesar gambar.

Lampu kilat (flash)
Rata-rata produk kamera digital dilengkapi dengan lampu kilat yang terintegrasi. Ada yang otomatis atau perlu menekan tombol on untuk menjalankannya. Flash berguna sebagai pendukung cahaya.

Gambar yang diambil dalam kondisi agak gelap dapat tetap tampil maksimal dengan bantuan lampu menyilaukan.

Perhatikan juga apakah si ramping memiliki fitur tambahan seperti pengurang efek mata merah. Beberapa produk juga datang dengan pilihan foto untuk pengambilan gambar di malam hari atau night scene.

Layar LCD
Layar LCD di bagian belakang kamera digital memudahkan Anda melihat obyek. Di sini Anda juga bisa melihat dan menghapus gambar yang tidak diinginkan. Pilih layar LCD dengan kandungan resolusi yang cukup besar sehingga warna yang tampil lebih natural. Ukuran layar juga berbeda-beda. Pastikan layar tidak terlalu kecil, sehingga gambar bisa tampil maksimal.

Self-timer
Self timer biasanya bisa mencapai 10 detik. Selain memudahkan memotret gambar diri, fitur ini juga berguna untuk mengambil gambar dalam keadaan cahaya yang kurang karena bisa mengurangi guncangan akibat tekanan pada tombol pengambilan gambar.

Daya tahan baterai
Kalau tak ingin kesenangan terputus gara-gara baterai loyo, Anda perlu memperhatikan berapa lama sumber listrik ini bisa bertahan. Memilih baterai yang bisa diisi ulang (rechargeable) adalah tindakan bijaksana dan lebih hemat.

Koneksi
Perhatikan apakah kamera digital Anda bisa berhubungan dengan perangkat digital lainnya seperti televisi, printer, PC atau Mac. Anda akan tertolong dengan adanya USB kabel.

Anda juga bisa mencetak gambar dengan bantuan kabel USB. Beberapa kamera digital sudah mendukung PictBridge yang membuat Anda leluasa mencetak gambar langsung dari kamera digital meski mereknya berbeda.

Adapun keenam vendor yang mempelopori standar terbuka itu adalah Canon, Hewleet-Packard, Seiko Epson Corporation, Olympus Optical Company, Fuji Photo Film Corporation dan Sony Corporation.

Kalkulasi harga
Jangan lupa untuk mengkalkulasi harga perangkat pendukung lainnya seperti baterai isi ulang dan adapter AC.

Waktu operasi
Pilih kamera digital yang tidak butuh waktu terlalu banyak setelah jeda pengambilan gambar. Selisih waktu 4 hingga 6 detik saja mungkin membuat Anda kurang puas dengan kinerja si ramping.

Bandingkan harga dan garansi
Jangan hanya terpikat pada satu toko saja. Kalau ada waktu luang tidak ada salahnya Anda melakukan riset kecil-kecilan sebelum membeli.

Margin keuntungan yang berbeda menjadi sumber mengapa harga yang Anda temui di toko yang satu tidak sama dengan yang lain. Perhatikan juga garansi.


Akhirnya jangan hanya terpikat pada bentuk tubuh yang menggoda tapi perhatikan isi atau fitur yang ada di dalam suatu produk.

Silahkan menggunakan fasilitas Kamera-Digital.com Forum (www.kamera-digital.com) untuk melihat dan mencari informasi tambahan sebelum memutuskan pilihan anda.

Sumber : www.kamera-digital.com

Kamis, 20 Agustus 2009

Menyambut Ramadhan 1430 H

Sepuluh Langkah menyambut Ramadhan

1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)
Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.

2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.

4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]

6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.

9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:
· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.
· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.

10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

(Disadur dari http://www.dakwatuna.com/)

Kamis, 13 Agustus 2009

Daht dan Naht


A. Saraf dan Daht


Menurut kitab At Tib Awaasin Al Kay oleh Ahmad Ibn Ruman diterangkan bahwa saraf dibagi menjadi tiga macam :

1. Saraf Syirun pembawa perangsang dari luar
2. Saraf Fadl yaitu pembawa perintah dari pusat ssaraf ke urat-urat daging
3. Saraf pembawa daht

Di dalam saraf pembawa daht tersimpan berjuta-juta butir daht yang berputar-putar dan mempunyai daya tarik menarik.

Hal di atas sesuai menurut percobaan modern saat ini yang dilakukan oleh Hodgkin-Huxley bahwa antara dalam dan luar Axon terdapat perbedaan potensial diam, yang dapat dipengaruhi oleh cahaya, panas, dan listrik dan juga dapat dipengaruhi oleh ion-ion tertentu (misalnya ion Na +).

Dengan adanya medan listrik ini, seperti kita ketahui bahwa ada sifat dualisme antara medan listrik dan medan magnet. Jadi dengan kata lainakibat potensial diam tadi dapat menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini terpancar ke luar permukaan tubuh kita yang dikenal orang sebagai aura, aura ini dapat dipotret dengan menggunakan foto kirlian.

Dari alasan singkat di atas dapat disimpulkan bahwa memang manusia dan binatang (terutama binatang buas) mempunyai daht yang tersimpan, hanya saja ada yang mau menggunakan dan tidak, dan juga tidak bertentangan dengan sunnatullah.

B. Daht Buaian (Naht)

Daht buaian terjadi karena gerakan salah atau tidak tertib berurutan, walaupun timbul tetapi kurang berfaedah. Sifatnya berdaya tarik menarik sejenis, seperti tampak pada gerakan-gerakan seni silat Kaifeng di China. Di antara tujuh belas gerakan dimulai dengan tinju tahan bersama lemah, tahan nafan dengan kedua belah kuda-kuda tertentu. Dalam seni silat Kaifeng tidak ada penyerangan dan penghindaran, tangkisan atau berganti langkah, langkahnya hanya bergesek searah (berselunsur).

Daht buaian biasa ditampilkan dalam permaian, seperti pengisian dinding yang bermuka lebar seumpama lantai, muka dinding, udara dan langit-langit. Daht buaian diletakkan dengan jalan pandangan mata tajam terpusat sehingga daht tersalur pada kedua bola mata terpancar masuk, lalu melekat pada benda yang ditatapnya itu, atau mengisi dengan gerakan tangan sehingga keluar dari jari-jarinya daht tersebut atau dengan suara, tiupan, curahan air dan versi-versi lainnya.

Daht buaian diragukan untuk dijadikan alat pembelaan diri karena gerakan itu lemah dan tidak beracun. Orang terlempar tidak merasakan sakit, hanya berlaku bagi kawan atau lawan yang mengkaji permainan sejenis atau tengah marah.

Di Hindustan dan China terdapat beberapa macam permainan daht buaian seperti Tarayana dan Dahtayana. Diisinya lantai dan dinding baru denga alur-alur daht buaian oleh sang guru sambil menari, maka sang penari segera memasukinya dengan tarian tahan nafs, lalu penari tersebut terlemparlah tetapi tiada merasakan sakit seperti daun yang terhembus angin. Guru memacarkan daht buaian dengan tenaganya sambil menari mengisi udara, kakinya pun memancarkan daht buaian mengisi lantai, apabila penari memasukinya dengan tarian tahan nafas, maka timbullah pertentangan/pelekatan daht buaian yang tidak sejenis, akibatnyasi penari pun tertarik pusaran daht buaian sang guru. Disebabkan karena daya tolak lebih rendah dari daya tarik itu, sehingga si penari pun roboh atau terlempar.

Beberapa aliran silat China mempergunakan permainan pengisian daht buaian itu sebagai pelepas lelah setelah berlatih berat Shaolin. Daht buaian tiada mengenai sasarannya jika tidak didahului oleh lawan, karena daht buaian bekerja jika bersentuhan dengan daht buaian yang sejenis.

Seorang guru silat berpendapat bahwa permainan daht buaian berguna untuk kesehatan tubuh dan pengujian akan kebangkitan daht seorang murid. Tetapi jika teliti guru-guru pengkaji daht buaian tersebut rata-rata mengendap penyakit pernafasan.

Kitab Sin Kung dari seorang China Muslim pengkaji tarekat Sufi menceritakan kegunaan daht buaian tersebut, seperti menolak pencuri, menyuburkan tanaman, pengasih dan sebagainya. Semuanya itu menggelengkan keada pengkaji daht yang sesungguhnya, karena tidak termakan oleh akal dan menyesatkan.

Di Indonesia khususnya Jawa Barat, pada tahun 1920, Tjoa Nam Fu, China peranakan Semarang mengajarkan silat Kaifeng pembangkit manit krach, seorang muridnya bernama Mahmud dari Sarikat Islam. Kelak Mahmud setelah mendapatkan jurus-jurus Kaifeng bergelar Nampon (dari kata Namfu). Nampon berkembang ke seluruh pulau Jawa, ada yang masuk ke dalam aliran kebatinan, diantaranya jurus-jurus Lontang dan Jero, ada yang berkembang pada kalangan Sosialis dan Komunis di antaranya silat Karahan dan sebagainya.

Di kalangan pesantren telah berkembang Jurus Istighasah dan Asrar yang serumpun dengan Nampon (dari Budha) yang sudah diganti dengan bacaan dzikir.

Jurus pernafasan berkembang pesat sejak tahun 1960, ada yang diberi baju Komunis, Kong Hu Cu, Hindu Dharma dan Isla. Sekarang yang berpangkal dari ajaran jurus Kaifeng itu di antaranya : Asrar, Satria Nusantara, Al Hikmah, Sinlamba, Silat Buhun, Nampon Cikaretan, Bandon, Prana, Istighosah, Tri Rasa dan sebagianya (kurang lebih 164 aliran)

Silat Kaifeng tidak terlepas dari unsu agama, yaitu agama Budha, sedangkan agama Budha identik dengan Yoga. Sekarang jika kita kaji daht buaian menurut cara Yoga, berarti kita mengikuti satu segi ibadah dari mereka. Hal ini berlaku mengikuti ibadah suatu kaum dan kita akan digolongkan sebagai kaum ang kita ikuti tata cara ibadahnya.

C. Daht Murni

Daht adalah tenaga tersembunyi dalam diri manusia dan hewan.Ada yang bangkit bekerjadan ada yang seolah tidur. Daht tidur pun dapat bangkit bekerja karena suatu sebab kejadian yang tiba-tiba sehingga mematikan fikir atau karena dilatih kerja dengan gerakan-gerakan tertentu yang teratur dan khusyuk.

Daht yang bangkit itu ada terdapat pada tubuh hewan buas pemakan daging, sempamanya jenis kucing, harimau, singa, jenis-jenis musang, cerpelai dan sejenisnya, kemudian hewan buas laut seumpama ikan hiu, dan sejenisnya, burung buas seumpama nazar, alap-alap, rajawali, elang dan sejenisnya.

Contoh :
Pandangan kucing ketika melihat tikus menyebabkan tikus jatuh karena mata kucing terkandung daht
Auman harimau apabila mengenai mangsanya maka akan menjadi lemas, karena auman harimau mengandung daht
Ular besar yang ketika membuka mulutnya maka akan menyedot mangsa menuju mulut tersebut karena tarikan daht yang kuat dari ular
Rajawali emas dari China ketika menyambar mangsa misalnya anak kijang, maka tertariklah mangsa karena daya daht rajawali yang teletak di cengkeramnya.
Seseorang Badwi penghuni daeah panas gersang di padang sahara biasanya mumpunyai daht mata karena selalu melatih matanya melihat ufuk, maka jika matanya sudah kuat dan menatap orang yang sedang marah, maka jatuhlah orang tersebut karena pengaruh daht matanya.

1. Daht manusia yang tersimpan

Bahwasanya tenaga daht itu terbatas dan di mana ahli tidak keluar dari adat kebiasannya,tidak keluar dari sunnatullah,hanya ada yang mau mempergunakan atau membiarkannya tersimpan.

Daht bukanlah tenaga ghaib tetapi tenaga yang sudah ada pada setiap orang dan hewan dan dapat dikaji oleh orang serta dapat dibuktikan keberadaanya. Daht itu tersimpan di dalam serabut saraf otot yang terdalam di bawah saraf-saraf perasa pada kulit. Karena itu wajar bila tenaga daht dinamakan tenaga dalam. Saraf-saraf daht itu memancarkan daya tarik dan tolak. Saraf daht terletak agak mendalam pada ulught yakni terselimut bagian tubuh lain, ada di setiap bagian tubuh lain dan berpencar pada tangan dan mata.

Maka dalam ulught itu terdapat berjuta-juta butir daht yang berputar dan mempunyai daya tarik menarik, bila terpancar ke luar tubuh tidak mungkin dapat kembali lagi, bagaikan ludah yang terbuang.

Daht dalam ulught itu merupakan benda yang berwujud karena perpaduan berbagai zat diantaranya makanan, maka daht pun mempunyai unsur tarik dan tolak. Dua jenis daht dalam ulught bila bergesek impit akan menimpulkan daya panas yang terpancar ke luar tubuh.

Bila terjadi perubahan serabut ulught pada dada kiri dan perubahan itu karena berlatih diri, maka timbullah daya dingin yang bergerak tersalur pada tangan kiri. Bila daya dingin ini dikaji terus akan mudah membuat salju dalam bejana dengan penyaluran tenaga daht dingin pada air. Apabila terjadi perubahan ulught pada dada kanan karena latihan tertentu maka terpancarlah tenaga panas yang dapat menghanguskan.

Tiap aliran gerakan itu menimbulkan gerakan yang berbeda, adakalanya dan itu tidak bekerja tetapi rusak karena gerakan salah atau pertentangan dua aliran daht. Beberapa aliran penimbul daht di antaranya : Cara Yoga, Dahtayana, Gerakan khan Shaolin, cara gerakan Orlug, gerakan Suyi, gerakan Bayroiy, Payuk.

Perbedaan dengan daht buaian (naht), naht hanya berlaku untuk orang yang mengkaji sejenis atau tengah marah (dalam batas marah) dan tidak beracun, diolah melalui bentuk-bentuk senam tanpa adanya jurus-jurus.

Daht asli dapat berlaku bagi siapa saja, tanpa perbedaan kajian, beracun dapat menghanguskan, mendinginkan, ringan melawan musuh, meringankan lompatan, menggetarkan musuh melalui suara dan sebagainya, dilatih dengan cara berjurus dan aturan makanan.

2. Perkembangan ulught (serabut otot terdalam)

Dengan berolah jurus yang teratur dan tertib dapat menguatkan ulught, tubuhpun terliat kuat berisi dan berjalan dengan tegap, tidak mudah terserang penyakit.

Perempuan dan laki-laki mempunyai perbedaan otot dan ulught. Ulught perempuan sangat halus. Seorang perempuan bertingkah keras, berolah serupa laki-laki dapat mengakibatkan rusaknya ulught dan berubahlah bentuk tubuhnya itu mendekati bentuk tubuh seorang laki-laki, buah dadanya akan berkerut menjadi kecil, otot lengan pun akan membesar mendekati otot seorang laki-laki.

Seorang laki-laki bertingkah seumpama perempuan atau berpakaian seumpama perempuan akan terbawa tenggelam dalam alam perempuan dan begitupun seorang perempuan yang bertingkah dan berpakain laki-laki akan tenggelam dalam alam laki-laki.

"Rosulullah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki "(HR Bukhari)

"Rasulullah melaknat laki-laki yang berpakaian serupa pakaian perempuan dan perempuan yang berpakaian serupa pakaian laki-laki "(HR Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hiban dan Hakim)

Maka jika seorang perempuan akan berlatih pembelaan diri, hendaklah tidak berjurus serupa laki-laki dengan keras tetapi hendaklah halus sesuai fitrahnya. Mulailah dengan senam-senam khas perempuan atau senam-senam yang sesuai dengan tubuh perempuan tersebut.

3. Pertentangan daht yang berlainan

Kerusakan daht akibat belajar dua gerakan yang tidak serumpun serta keduanya mempergunakan cara pernafasan yang berbeda, seperti belajar jurus-jurus halus dengan pernafasan lain bersamaan dengan mempelajari gerakan kasar yang lain pula cara pernafasannya dalam hentakan kilat akan mengakibatkan pembentukan daht bertentangan kutub dalam saluran ulught.

Kerusakan pada saluran ulught tersebut, mula-mula impitan butir-butir daht yang bergesekitu menimbulkan bisul-bisul kecil yang berwarna kemerah-merahan yang menanti pecah.Maka jika didapatkan gejala pertentangan itu hendaklah menghentikan salah satu aliran, kerjakan aliran yang sejalan, maka bisul-bisul tersebut akan dapat dihilangkan. Tetapi bila tetap tidak menghentikan maka bisul tersebut akan makin bertambah besar dan pada akhirnyaakan pecah dan penutup ulught pun akan mengalami kerusakan.

Kerusakan ulught dapat pula menyebabkan kerusakan urat serabut saraf sekitar ulught tersebut. Hal ini mengakibatkan makin derasnya aliran darah yang menyebbabkan menyempitnya saluran darah dan jika terus berlanjut akan timbullah penyakut Fuzu. Penyakit ini sangat berbahya dan termasuk penyakit saraf yang dapat timbul pada kepada berbentuk bisul-bisul kecil ataupun kilatan-kilatan atau kunang-kunang atau pelangi. Itulah akibat pergesekan daht yang berlawanan yang terpercik bagaikan kilatan api.

Apabila ulught itu pecah akan timbullah semacam borok saraf, dan bila ulught itu putus maka sulit sembarang dokter/tabib untuk mengobatinya. JIka saraf penghubung otak dan biji mata yang putus, yakni saraf penglihatan maka mengakibatkan orang tersebut buta membuka (mata tetap terbuka walaupun tidak dapat melihat), jika ulught kaki yang pecah, maka sebelah kaki yang terkena akan mati sebelah, begitpun jika tempat lain yang terkena akan kerusakan ulught tersebut.

Disarikan dari Syiharani, Kitepi Dhat wa Naht

SEBELUM BERAKTIVITAS LAKUKAN PEREGANGAN

BEBERAPA HAL PENTING MENGENAI PEREGANGAN

Peregangan adalah salah satu bentuk persiapan awal dalam melakukan aktivitas olahraga, termasuk olahraga beladiri. Pada perguruan beladiri moderen biasanya dalam latihan sudah dimasukkan unsur ilmu kesehatan dan olahraga, di antaranya teknik peregangan. Teknik peregangan perlu dikuasai oleh para pelatih dan atlet karena manfaatnya sangat besar, namun tentu saja setiap cabang olahraga di samping memiliki teknik peregangan yang bersifat umum juga memiliki teknik peregangan yang lebih spesifik. Pada kesempatan ini sebagai pendahuluan akan diuraikan beberapa manfaat melakukan pemanasan, peregangan, serta beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk melakukan peregangan.

Sebelum melakukan peregangan sebaiknya terlebih dahulu melakukan pemanasan (warm-up), walaupun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa pemanasan sebaiknya dilakukan setelah melakukan peregangan. Pemanasan merupakan salah satu bagian dasar dari program latihan permulaan yang terdiri dari sekelompok latihan yang dilakukan pada saat hendak melakukan aktivitas olahraga.

Beberapa manfaat melakukan pemanasan adalah sebagai berikut:
Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.
Menaikkan aliran darah melalui otot-otot aktif.
Meningkatkan detak jantung sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistem jantung dan pembuluh darah (cardiovaskular).
Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
Meningkatkan pertukaran (pengikatan) oksigen dalam hemoglobin.
Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal saraf yang memerintah gerakan tubuh.
Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien.
Meningkatkan kapasitas kerja fisik atlet.
Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang.
Terjadi peningkatan kondisi tubuh atlet secara psikologis.
Intensitas dan lamanya waktu dalam melakukan pemanasan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan fisik atlet dan kondisi yang ada. Pada intinya, pemanasan tersebut harus dilakukan cukup intensif untuk meningkatkan suhu tubuh sehingga menyebabkan berkeringat, akan tetapi jangan melakukan pemanasan terlalu berlebihan sehingga menyebabkan keletihan. Pada cuaca yang dingin latihan pemanasan tersebut dapat dilakukan secara lebih intensif lagi.

Setelah selesai melakukan pemanasan, barulah mulai melakukan peregangan. Salah satu tujuan peregangan adalah untuk mencapai kelenturan, yaitu kemampuan untuk menggerakkan otot beserta persendian pada seluruh daerah pergerakan. Meskipun demikian, peregangan hanya bermanfaat apabila dilakukan secara benar sebagaimana mestinya. Beberapa alasan mengapa para atlet melakukan peregangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kelenturan tubuhnya adalah sebagai berikut:
Dapat meningkatkan kebugaran fisik seorang atlet.
Bisa mengoptimalkan daya tangkap, latihan, dan penampilan atlet pada berbagai bentuk gerakan yang terlatih.
Dapat meningkatkan mental dan relaksasi fisik atlet.
Dapat meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh atlet.
Dapat mengurangi risiko keseleo sendi dan cedera otot (kram)
Dapat mengurangi risiko cedera punggung
Dapat mengurangi rasa nyeri otot.
Dapat mengurangi rasa sakit yang menyiksa pada saat menstruasi bagi atlet wanita.
Dapat mengurangi ketegangan otot.

Di samping manfaat tersebut di atas, ternyata pada beberapa hal tertentu peregangan tidak dianjurkan untuk dilakukan, bahkan boleh dikatakan jangan dilakukan bagi orang-orang yang berada dalam keadaan sebagai berikut:
Tulang sukar digerakkan.
Sedang mengalami patah tulang.
Telah teridentifikasi maupun terdapat gejala peradangan atau infeksi akut pada daerah sekitar sendi.
Telah teridentifikasi maupun terdapat gejala osteoporosis.
Terjadi rasa sakit yang akut dan menyiksa pada pergerakan sendi maupun pada saat pemanjangan otot (elongasi).
Baru mengalami cedera keseleo atau ketegangan pada otot.
Sedang menderita karena penyakit tertentu pada pembuluh darah maupun penyakit kulit.
Terdapat pengurangan atau penurunan fungsi pada daerah pergerakan.
Sebelum memulai melakukan program peregangan anda harus memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:
Berkunjung ke dokter dan melakukan pemeriksaan medis setiap akan memulai program latihan.
Selalu mengutamakan keselamatan anda dan menghindari cedera pada tubuh anda.
Identifikasikan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dan realistis dalam melakukan peregangan.
Tidak melakukan peregangan segera setelah makan.
Perut dalam keadaan kosong sebelum melakukan peregangan, demikian juga kandung kemih.
Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
Sebaiknya menanggalkan perhiasan yang dipakai.
Hindari gula-gula, manisan, dan permen karet.
Memilih tempat yang bersih dan tenang.
Lakukan peregangan pada permukaan tempat yang tidak licin (mempergunakan alas atau matras yang kuat).

Sebelum mulai melakukan peregangan rutin, usahakan selalu mengikuti pedoman berikut :
Latihan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan peregangan.
Tingkatkan sikap mental positif.
Identifikasi kelompok otot yang akan diregangkan.
Lakukanlah gerakan-gerakan peregangan secara perlahan-lahan dan berirama.
Gunakan instruktur yang tepat dan berusaha melakukan gerakan peregangan secara benar dan terarah.
Menghirup udara secara normal dan tanpa beban serta tekan hembusan napas (secara perlahan-lahan) pada saat melakukan gerakan peregangan.
Lakukan peregangan selama 20 – 30 detik kemudian rileks. Jangan memaksa melakukan peregangan di luar kemampuan tubuh anda.
Berkonsentrasi dan menghayati aktivitas peregangan.
Mengantisipasi dan berkomunikasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi apabila melakukan peregangan dengan teman anda.
Mengawali dan mengakhiri setiap gerakan peregangan dengan hati-hati.

Teknik peregangan yang akan diulas pada edisi mendatang dibagi menjadi dua kategori, yaitu peregangan yang bisa dilakukan sendiri dan peregangan yang harus dilakukan berpasangan dengan partnernya.

Disarikan dari Buku 300 Teknik Peregangan Olahraga – Nichael J. Alter, MS. (Graspuzi, J.C. Umbu)
Source : www.duel.melsa.net.id

CATATAN PENTING THIFAN PO KHAN ALIRAN TSUFUK

CATATAN PENTING
THIFAN PO KHAN ALIRAN TSUFUK

A. Pelatihan Beladiri yang Baik

Suatu pelatihan beladiri disebut baik jika sudah memenuhi kriteria berikut :

1. Teknik beladirinya memang baik
Yaitu tidak menyalahi kesehatan dan membuat orang yang berlatih mampu percaya diri dan mampu diuji teknik beladirinya.
Suatu teknik beladiri dianggap baik dan lengkap jika beladiri tersebut mampu melakukan teknik pertempuran (turgul) jarak dekat , sedang dan jauh.
- Teknik pertempuran Jarak dekat
berarti beladiri tersebut memiliki teknik-teknik patahan, kuncian, bantingan, teknik sikut, teknik lutut, teknik kepala dan teknik bergumul.
- Teknik pertempuran Jarak sedang
berarti beladiri tersebut memiliki teknik-teknik tendangan dan tipuan.
- Teknik pertempuran Jarak jauh
berarti beladiri tersebut harus mampu melakukan teknik lompatan yang memerlukan jarak.

2. Metode pelatihan beladirinya baik
Kapan suatu metode pelatihan beladiri disebut baik ? Jawabnya : jika metode beladiri tersebut mampu mencetak orang-orang yang mahir dalam beladiri, tanpa membuat orang yang berlatih beladiri mengalami cidera (bebas dari segi kesehatan) dan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

3. Waktu pelatihan yang tepat
Waktu pelatihan yang tepat yaitu seseorang tidak boleh memforsir pelatihannya ketika orang tersebut sedang mengalami kondisi fisik yang menurun. Maka untuk itulah setiap orang yang berlatih beladiri harus mampu menghitung siklus kesehatannya, (siklus kesehatan berlangsung 23 hari, siklus emosional berlangsung 28 hari dan siklus intelektual berlangsung 33 hari).

4. Instruktur yang profesional
Menurut penelitian 65 – 70 % faktor instruktur mempengaruhi baik tidaknya latihan seseorang, sedangkan bakat berpengaruh hanya 0 – 20 % saja.


B. Meningkatkan Stamina dalam Pelatihan Beladiri

Stamina seorang tamid bertambah baik jika ia mampu mengkombinasikan beberapa hal berikut dengan baik, yaitu :

1. Methodologi pelatihan yang baik
Dalam hal ini teknik beladiri yang dipelajari harus mampu membuat kesehatan seseorang dari hari ke hari bertambah baik bukan sebaliknya membuat stamina makin bertambah buruk bahkan terjadi cidera fisik.

2. Makan dan minum sesuai dengan standard gizi seorang tamid
Dalam hal ini seorang tamid harus mampu menghitung kebutuhan gizi yang dibutuhkan bagi dirinya. (Thifan Po Khan aliran Tsufuk telah mengajarkan tata cara menghitung gizi pada para pembimbing).

3. Faktor aktifitas
Jika aktifitas seseorang tidak sesuai dengan kemampuan fisiknya dan kebutuhan gizi untuk menunjang aktifitas tersebut, pastilah tubuhnya akan mengalami kelelahan dan pada akhirnya akan mengalami kerusakan. Untuk itu seorang tamid harus menjaga aktifitasnya agar tetap dalam kondisi yang prima.

4. Faktor psikis
Faktor psikis ini akan mempengaruhi tiga faktor tersebut di atas. Bayangkan jika anda sedang dilanda stress, maka apa yang akan terjadi ? Latihan menjadi malas, makan dan minum tidak teratur dan aktifitas akan terganggu. Untuk itu bina ruhiyah anda dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan bersandar pada hadits-hadits yang shohih.

C. Mengapa Tidak Ada Push-Up di dalam Thifan Po Khan Aliran Tsufuk ?

Mengapa tidak ada push-up di dalam Thifan ? Alasannya sebagai berikut : Otot manusia pada dasarnya dapat memanjang sekitar 130% dari asalnya atau dapat memendek sekitar 70% dari asalnya, jika kita melakukan push-up, maka kita akan memendekkan otot kita dan apa yang terjadi jika kita memendekkan otot kita dalam pandangan beladiri ?

1. Kita akan mudah lelah diakibatkan ketika panas otot harus berkontraksi (memuai) memerlukan energi yang besar akibat otot telah dipadatkan (dipendekkan).

2. Gerakan kita akan lambat karena diakibatkan otot tidak lentur sehingga mengikat gerakan-gerakan kita. Ingat !!! jika kita bermain senjata tajam diperlukan kecepatan, apabila kita lambat maka lawan akan menusukkan senjatanya terlebih dahulu ke badan kita.

3. Daya atau kekuatan pukulan tidak maksimal, untuk memahami ini kita bayangkan alat pelontar (ketapel), mana mungkin batu akan terlempar jauh jika karet pelemparnya pendek. Begitupun pukulan kita jika akan menghasilkan kekuatan pukulan yang hebat kita harus memanjangkan otot kita, bukan sebaliknya.

4. Permukaan kulit yang membungkus otot akan melebar, kita bisa melihat orang yang suka melakukan push-up otot lengan bertambah besar, hal ini disebabkan karena ototnya dipendekkan, yang membuat permukaan kulit bertambah lebar, yang pada akhirnya nanti di hari tua akan membuat masalah karena kulit yang telah melebar tidak akan kembali ke asal dan akhirnya akan terjadi lipatan-lipatan kulit.

D. Pelatihan Beladiri Harus Disesuaikan dengan Tingkat atau Kelompok Usia

Jika kondisi ini dilanggar, maka kita akan mendzolimi saudara kita, alasannya sebagai berikut :

1. Kelompok Umur 6 – 10 tahun
Pada usia ini, sendi anak-anak sedang elastis sekali, untuk itu tidak boleh diberikan latihan yang membuat sendi jadi tidak elastis. Contoh : anak-anak diberi beban dalam melakukan gerakan-gerakan.

2. Kelompok umur 8 – 11 tahun untuk perempuan dan 10 – 13 tahun untuk laki-laki
Pada usia ini, anak-anak lagi mengalami pertambahan berat yang cepat daripada tingginya, oleh karena itu pada usia ini anak-anak tidak boleh melakukan teknik-teknik bantingan karena akan menghambat pertumbuhannya.

3. Kelompok umur 11 – 13 tahun untuk perempuan dan 13 – 15 tahun untuk laki-laki
Pada kelompok umur ini otot dan tendon lebih lambat pertumbuhannya dari pertumbuhan tulang, pada kelompok usia ini anak-anak tidak boleh diajarkan teknik-teknik yang membuat pendeknya otot dan tendon seperti teknik bantingan, push-up, kemudian teknik yang terbilang high impact (seperti senam lantai).

4. Kelompok umur 13 – 15 tahun untuk perempuan dan 15 – 19 tahun untuk laki-laki
Pada kelompok ini kita boleh melakukan hal yang umum dalam pelatihan beladiri Thifan karena pada usia-usia ini pertumbuhan tinggi, berat, otot, tendon dan tulang dalam keadaan seimbang.

5. Kelompok umur 40 tahun ke atas
Dalam pelatihan kelompok ini perlu dilakukan pertanyaan yang berkaitan dengan fisiknya, misal apakah ia tidak mengalami pengeroposan tulang? Jika ya, maka teknik loncat atau lompat, benturan harus sudah dihindari.

Sumber : KUNGFU MUSLIM THIFAN POKHAN TSUFUK
Karya Ust. Habib Thifan Tsufuk

BELA DIRI THIFAN PO KHAN


Thifan Po khan
Inilah salah satu jenis beladiri yang lekat dengan dakwah Islam. Meskipun berasal dari negeri yang bukan merupakan pusat penyebaran agama Islam, namun dalam perkembangannya tata cara latihan dan pemilihan materi pelajarannya sangat dipengaruhi oleh aqidah Islam. Konon, pernah di suatu masa, orang yang boleh mempelajari beladiri ini harus hafal Al Quran dan minimal seribu hadits.

Nama beladiri ini diambil dari nama daerah di Negeri Turkistan Timur bernama Thifan atau Turfan yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang (Xin Jiang), suatu daerah otonomi yang termasuk dalam wilayah Cina Utara. Dakwah Islam mulai disebarkan di Turkistan kira-kira pada dua abad setelah Hijriah, sebagaimana tertulis dalam Kitab Zhodam "Maka tatkala sampailah dua abad lepas hijrah orang-orang sempadan tanah Cina arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut-paut dengan keBudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatupkan kedua belah tangan, lambang-lambang, dan segala istilah." (Zhodam, Telif Syiharani, halaman9).

Sejarah beladiri ini dapat diketahui dari kitab-kitab yang menjadi pedoman intern keluarga besar Thifan Pokhan, yaitu Kitab Zhodam yang berisi sejarah atau riwayat dan Kitab Thifan Pokhan sendiri yang memuat teknik-teknik beladiri. Keduanya diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu pada tahun 1920 dari bahasa aslinya, Urwun. Menurut M. Rafiq Khan dalam bukunya "Islam di Tiongkok", orang Muslim pertama yang datang ke Tiongkok terjadi pada zaman pemerintahan Tai Tsung (627-650 Masehi), seorang kaisar kedua dari Dinasti T'ang. Dituliskan pula bahwa selama pemerintahan Tai Chong (kaisar kedua dari Dinasti Tsung tahun 960-1279 Masehi) Tiongkok diserbu oleh penguasa Muslim dari Kashgaria, yaitu Baghra Khan beserta pasukannya, lalu menduduki Sin Kiang (Xin Jiang).

Dari uraian di atas dapat dilihat bagaimana hubungan atau interaksi antara dakwah Islam dengan tumbuhnya berbagai macam beladiri di kawasan Tiongkok sehingga terjadi pula Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasa Urwun yang merupakan bahasa asalnya, Thifan Pokhan berarti "Kepalan Tangan Bangsawan Thifan". Melalui sejarah yang panjang, beladiri ini terus berkembang dengan berbagai macam pengaruh dari beladiri-beladiri yang ada saat itu, termasuk Shaolin Kungfu. Namun dalam perkembangan berikutnya, ilmu ini dikuasai oleh pendekar-pendekar Muslim.

Sampai pada suatu saat seorang bangsawan bernama Jen'an dari Suku Tayli yang pandai dalam ilmu Syara dan terkenal sebagai Ahund (ustadz atau guru) muda, menghimpun ilmu-ilmu beladiri itu di samping berguru kepada pendekar Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekar Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan Tayli, merekapun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan. Dari Shurul Khan inilah terbentuk sembilan aliran yaitu aliran Naimanka, Kraiddsyu, Suyi, Syirugrul, Namsuit, Bahroiy, Tae Fatan, Orluq serta Payuq, yang kemudian digubah, ditambah, ditempa, dialurkan lalu dipilah, diteliti dan dikaji sebagai cikal bakal munculnya Thifan.

Asal-Usul Timbulnya Aliran Tsufuk
Aliran Tsufuk (Tikus Termenung) timbul akibat rasa tanggung jawab moril untuk memberikan yang terbaik kepada kaum muslimin dalam pengkajian beladiri Thifan Po Khan.
Menurut penulis tidak ada standar baku dalam metode pelatihan maupun pengajaran sehingga sering kali seorang pelatih tidak mempunyai konsep untuk melatih dan tidak dapat memberikan perbaikan-perbaikan kepada tamidnya karena tidak ada data untuk menganalisa kemajuan tamidnya dan cidera merupakan hal yang sering terjadi di dalam turgul akibat tidak diketahuinya konsep berturgul yang baik.
Hal lain yang mendasar adalah banyaknya hambatan untuk menyatukan konsep pelatihan maupun pengajaran akibat masing-masing pelatih merasa telah mampu menafsirkan dengan baik buku Thifan Po Khan, sehingga timbullah aliran-aliran baru yang pada akhirnya membingungkan para tamid, karena setiap tamid Thifan Po Khan akan bertanya-tanya jika bertemu dengan tamid lainnya yang berbeda pelatih karena berbedanya kajian yang diperolehnya.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka penulis menyusun satu aliran tersendiri yang mempunyai metode pelatihan yang telah diterapkan selama beberapa tahun serta mempunyai target yang dapat memberikan bukti nyata bagi keberhasilan tamid-tamidnya.
Pada dasarnya yang dipelajari di dalam Thifan Po Khan aliran Tsufuk yaitu apa yang terdapat di dalam buku Thifan Po Khan dan ditambah dengan permainan senjata seperti toya, pedang satu, pedang dua, samurai dan lain-lain. Mungkin yang membedakannya dengan aliran Thifan yang lain adalah mempunyai tahapan pelatihan yang jelas dan sistematis dan selalu mengamati perkembangan tamidnya melalui analisa data dalam laporan kemajuan setiap tamid (progress chart).
Berlatih beladiri harus dengan sistematika yang jelas karena jika tidak maka resiko terkena cidera sangat tinggi, untuk itulah diperlukan pembimbing yang mengerti tentang cara melatih yang baik dan benar dan merupakan tanggung jawab moril yang berat bagi seorang pembimbing karena seorang pembimbing harus dapat membuat para tamid terus-menerus mengalami kemajuan baik dari segi beladiri atau dari segi kesehatan fisik.

Jurus dan gerakan dasar Thifan Pokhan aliran Tsufuk ada sepuluh

1. Jurus Persiapan
2. Tingkat Dasar
3. Jurus Turaiyt
4. Jurus Bergulat
5. Tusyug (langkah)
6. Khimo
7. Jurus Konlut,
8. Fuen Lion
9. Tawgi Kotlu
10. Badur

Penjelasannya :

1. Jurus-jurus persiapan : diambil dari sepak tinju suku Wigu.
2. Tingkat Dasar : diambil dari gerakan campuran berbagai gerakan binatang dari cerita Pendekar Namsuit.
3. Jurus-jurus Turaiyt : diambil dari ilmu perkelahian Pendekar Mogul, Nana Fun.
4. Jurus-jurus Bergulat : diambil dari gerakan orang Turki, Tatar, Monsyu, Saldsyuk dan Kay suku Pantai.
5. Langkah (Tusyug) : diambil dari gerakan sebelas suku di daerah Thifan yaitu suku-suku selatan di China.
6. Khimo : diambil dari siasat suku Kitan, Tayli, Shourim, dan binatang.
7. Jurus-jurus Konlut : diambil dari gerakan unggas berkelahi, bertahan, dan lain-lain.
8. Fuen Lion : diambil dari gerakan berbagai jenis binatang cengkrik, ular, kelelawar, dan lain-lain.
9. Tawgi Kotlu : diambil dari gerakan binatang, pembelaan diri Tatar, Saldsyuk, China dan berbagai jenis Kungfu Purba Tezi dan Szanding.
10. Badur : diambil dari Aliran Tayakan Suku Mutang, Binatang Laut, Bentuk Bunga, Lilin, Selendang dari Tayli, Gerakan Suku Kitan, Mongol, Doghan dan China.

Seluruh gerakan itu diubah untuk melengkapi Shurul Khan. Selain ilmu tersebut di atas, dalam materi pelajaran beladiri ini juga diajarkan ilmu Awasin Al Kay dari Arab, tusuk jarum dari China, tusuk saraf dari Persia, dan lain-lain, juga permainan senjata seperti Toya, Shourim, Kungfu purba, permainan pedang Kurdi, permainan panah Mongol, permainan senjata Keway dari Anak Suku Wigu, serta ilmu Senzho yang merupakan gubahan berbagai suku. Karena itu Shurul Khan Thifan Po Khan termasuk aliran yang lengkap, karena segala aliran ada di dalamnya.

Seluruh gerakan itu diubah untuk melengkapi Shurul Khan. Selain ilmu tersebut, dalam materi pelajaran beladiri ini juga diajarkan ilmu Awasin Al Kay dari Arab, tusuk jarum dari Cina, tusuk saraf dari Persia, dan lain-lain. Juga permainan senjata seperti toya, Shourim, kungfu purba, permainan pedang Kurdi, permainan panah Mongol, permainan senjata Keway dari anak suku Wigu, serta ilmu Senzho yang merupakan gubahan berbagai suku.

Inti materi latihan Tsufuk Thifan Pokhan dibagi menjadi enam bagian,

Sentai (senam)
Tawe (jurus)
Tusyug (langkah)
Sikla (pasangan)
Khimo (tipuan)
Teknik Pernapasan Binatang Buas

Penjelasannya :

1. Sentai (Senam)
Senam merupakan latihan dasar yang penting, karena mendukung jurus-jurus lain yang diajarkan kemudian. Senam tersebut meliputi : senam kepala (leher), bahu, tangan, jari, perut, pinggang, dan kaki. Ketujuh komponen tubuh inilah yang mendukung seseorang dalam melakukan gerakan serangan maupun bertahan.

2. Tawe (jurus)
Jurus dibagi menjadi :
a. Teknik Jurus : Tangan kosong (teknik kepalan dan tangan terbuka yang terkumpul dalam 2028 jurus), serta permainan senjata (sekitar 20 jenis yang terkumpul dalam 5028 jurus)
b. Teknik penggunaan jurus. Semua anggota badan bisa dijadikan senjata seperti kepala, sikut, tangan, lutut, telapak kaki, dan sebagainya. Tangkisan bisa dilakukan dengan tangan dan kaki, sedangkan teknik serangan dibagi menjadi 5 macam :
1) menyerang dengan teknik merapat
2) memanfaatkan tenaga lawan
3) mengimbangi tenaga lawan
4) menggunakan jarak/jangkauan
5) menggunakan teknik bertubi-tubi

3. Tusyug (langkah)
Langkah kira-kira ada 164 macam cara melangkah yang intinya ada 5 cara, yaitu :
a. geser
b. patah
c. lompat
d. putar
e. pilin

4. Sikla (pasangan)

5. Khimo (tipuan)
Khimo dibagi menjadi 5 jenis
a. khimo langkah
b. sikla khimo
c. khimo yang berbentuk jurus
d. khimo tangkisan
e. khimo senjata

6. Teknik pernapasan binatang buas

Ada 12 tingkat jenjang latihan yang berlaku di Thifan Po Khan. Setiap tingkat memakan waktu sekitar satu tahun. Namun ada juga program khusus, tergantung pada kemajuan murid. Pada program ini waktu bisa lebih dipersingkat.

Aliran Tsufuk ini muncul karena ketika Thifan masuk ke Indonesia sistem pengajarannya belum baku sebab penyebarannya masih terbatas. Nama "tsufuk" sendiri diambil dari nama hewan sejenis tikus yang sedang mengintai lawan. Jenis tikus yang mempunyai berat sekitar 9 kg ini hanya hidup di Siberia.

Ada 12 tingkat jenjang latihan yang ada di Tsufuk Thifan Pokhan. Setiap tingkat memakan waktu sekitar satu tahun. Namun ada juga program khusus, tergantung pada kemajuan murid. Pada program ini waktu bisa lebih dipersingkat.

Salah satu ciri khas beladiri Thifan adalah teknik pembelaan diri yang selalu membiarkan lawan terlebih dahulu menyerang. Dengan demikian gerakan lawan dapat diamati, apakah mematikan atau tidak. Kemudian teknik yang digunakan lawan tersebut digunakan untuk balik menyerangnya. Untuk mencapai tahap kemampuan seperti tersebut ada dua hal pokok yang harus dimiliki, yaitu ketenangan dan kelincahan.

Ketenangan dapat dicapai jika dua unsur pokok dalam diri manusia dapat dipadukan dengan selaras, yaitu unsur Jasadiah yang terlatih dengan baik dan unsur Ruhiyah yang terbina dalam pemahaman aqidah yang shahih. Kelincahan didapat dengan melatih teknik-teknik yang ada dalam jurus-jurus Thifan secara tertib, disiplin dengan target sesuai dengan jenjang tingkatnya.

Tradisi yang diajarkan di lanah-lanah atau lembaga pesantren dengan doktrin Thifan diantaranya adalah :

Tidak menyekutukan Allah, tidak percaya pada takhayul, khurafat, dan tidak berbuat bid'ah dalam syara.
Berusaha amar ma'ruf nahi munkar (mengajak berbuat kebajikan dan melarang berbuat kemungkaran).
Bertindak teliti dan tekun mencari ilmu.
Tidak menganut asas ashobiah (kesukuan, kelompok).
Tidak menggunakan lambang-lambang, upacara-upacara dan penghormatan-penghormatan yang menyalahi syara.
Pada masa Sultan Malik Muzafar Syah dari Kerajaan Lamuri yang hidup sekitar abad ke-16 didatangkan pelatih-pelatih beladiri dari Turki Timur yang kemudian disebarkan ke kalangan para bangsawan di Sumatera (dapat dilihat dalam kisah raja-raja Lamuri / raja Pasai). Pada sekitar abad ke-18, Tuanku Rao dan kawan-kawan mengembangkan ilmu ini ke daerah Tapanuli Selatan dan Minang, hingga ke Sumatera Bagian Timur dan Riau yang berpusat di Batang Uyun / Merbau. Kemudian sekitar tahun 1900-an ilmu ini dibawa oleh Tuanku Haji (Hang) Uding yang menyebarkannya ke daerah Betawi dan sekitarnya. Beladiri khas ini pun disebarkan oleh orang-orang Tartar ke pulau Jawa sambil berdagang kain. Sedangkan di luar pulau Jawa lainnya, ilmu beladiri ini disebarkan oleh pendekar-pendekar lainnya sampai ke Malaysia dan Thailand Selatan (Patani).

Karena besarnya animo kaum Muslimin untuk mempelajari beladiri Thifan Pokhan, maka aliran Tsufuk membuat sistem pengajaran yang baku tanpa meninggalkan kaedah-kaedah Thifan Pokhan yang benar. Di Indonesia, beladiri ini tidak berafiliasi dengan beladiri lain yang terdaftar di KONI. Dalam tiga kali pertandingan ekshibisi intern, Thifan Pokhan menggunakan peraturan sendiri. Sebenarnya KONI telah menganjurkan agar Thifan berafiliasi dengan salah satu beladiri seperti Wushu atau Pencak Silat, namun karena alasan tekniknya berbeda dengan beladiri lain maka hingga sekarang hifan Pokhan masih berdiri sendiri. Aliran Tsufuk Thifan Pokhan juga mempunyai murid wanita yang berbeda baju seragam maupun jurus-jurusnya dan diberi nama Puteri Gading.

Istilah-istilah :

Shuku: Guru

Suheng: kakak seperguruan sbg pelatih di suatu lanah (mirip sebutan Sabum di taekwondo)

Syufu: Syufu Taesyukhan, aliran beladiri khusus muslim, sejenis kungfu, serumpun dgn Thifan Pokhan

Lanah: Unit tempat latihan (asal kata dari Bhs Arab, lajnah - mirip sebutan Dojo di karate)

Tamid: Murid Thifan dan Syufu taesyukhan

Dari berbagai sumber.
Sumber : KUNGFU MUSLIM THIFAN POKHAN TSUFUK
Karya Ust. Habib Thifan Tsufuk


Pengaruh Islam dalam Wushu dan Kungfu
Siapa yang tak kenal Wushu dan Kungfu? Ya, olahraga bela diri asal Cina itu begitu mengagumkan. Gerakan-gerakannya sungguh indah sekaligus mematikan. Di balik nama besar dan popularitasnya, ternyata peradaban Islam di Cina banyak memberi sumbangan dan pengaruh yang sangat penting bagi kedua olahraga bela diri itu.

Wushu berasal dari kata Wu berarti ilmu perang dan Shu bermakna seni. Sumbangan peradaban Islam dalam Wushu mulai terjadi di era kekuasaan Dinasti Yuan. Ketika itu, umat Islam memiliki pengaruh yang besar dalam pemerintahan. Pengaruh itu kian menguat ketika Dinasti Ming didirikan Kaisar Zhu Yuanzhang, seorang jenderal yang beragama Islam.

Dinasti Ming memiliki enam orang komandan perang Muslim yang gagah. Mereka adalah Chang Yuchun, Hu Dahai, Mu Ying, Lan Yu, Feng Sheng, dan Ding Dexing. Semua komandan perang dari Dinasti Ming itu adalah para master Wushu. Mereka banyak memberi pengaruh dalam jurus-jurus Wushu.

Ketika kekuasaan beralih ke Dinasti Qing, para master Wushu yang beragama Islam banyak menemukan dan mengembangkan jurus-jurus dalam Wushu, seperti bajiquan, piguazhang, dan liuhequan. Pusat Wushu Muslim di Cina berada di Kabupaten Cangzhou, Provinsi Hebei. Dari kota itu telah lahir master Wushu Muslim yang sangat termasyhur bernama Wang Zi Ping atau Wu Zhong (1881 M-1973 M).

Selain memberi pengaruh yang besar dalam olahraga Wushu, peneliti Cina bernama Mohammed Khamouch dalam tulisannya berjudul, The Legacy of Muslim Kung Fu Masters, memaparkan warisan Islam dalam seni bela diri yang dikuasai aktor Jet Lee itu. Menurut Khamouch, para master kungfu Muslim telah menanamkan sebuah filosofi penting dalam seni bela diri asal Cina itu.

Filosofi itu berasal dari sebuah hadis Rasulullah SAW. Empat belas abad lampau Nabi Muhammad pernah bersabda, "Manusia yang kuat bukanlah orang yang membanting orang lain dalam sebuah perkelahian. Manusia yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah." Hikmah yang dimasukan para kungfu master Muslim itu melahirkan apa yang disebut sebagai "Chi" (energi dalam).

Dengan menguasai Chi, seorang ahli kungfu mampu menjinakkan nafsu dan sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya. Selain itu, dengan memiliki Chi, seseorang akan dengan lebih mudah menguasai seni bela diri kungfu. "Para master kungfu Muslim telah berhasil mengharmonisasi bentuk internal maupun eksternal dalam seni bela diri itu," papar Khamouch.

Salah satu seni bela diri warisan peradaban Islam di Cina yang dikenal di Tanah Air adalah Thifan Po Khan. Seni bela diri ini sejenis kungfu yang dikombinasi dengan bela diri lainnya. Ciri Islamnya, bela diri yang satu ini sudah dibersihkan dari unsur-unsur kesyirikan dan kejahiliyahan. Konon, seni bela diri yang dikembangkan umat Islam di Cina itu mulai berkembang pada abad ke-7 M.

Secara bahasa, Thifan Po Khan berarti pukulan tangan bangsawan. Disebut demikian karena gerakan-gerakan dalam thifan relatif halus dibandingkan bela diri serumpunnya, seperti Syufu Taesyu Khan. Sehingga, bela diri yang halus ini dianggap cocok untuk para bangsawan. Di negeri asalnya, Thifan merupakan olahraga bela diri kalangan pesantren-pesantren yang lazim disebut lanah. Seni bela diri ini masuk ke Nusantara pada abad ke-17 M. Thifan sempat menjadi bela diri resmi kerajaan di Aceh, saat Sultan Iskandar Muda berkuasa.